GROUNDING
Definisi grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi
untuk meniadakan beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus
akan langsung dibuang ke bumi.
A. Fungsi grounding :
Ø Perlindungan dari tegangan tinggi
Grounding
dalam sistem instalasi listrik berungsi untuk mengurangi atau menghindari
bahaya yang disebabkan oleh tegangan tinggi.misalnya bahaya petir dengan
tegangan tinggi
Ø Penstabil tegangan
Grounding
dapat berfungsi untuk menstabilkan tegangan pada banyak sumber tegangan. Jika
tidak terdapat titik referensi umum untuk semua sumber tegangan, akan
terjadi kesulitan antar masing-masing hubungan
Ø Mengatasi arus yang lebih
Grounding
juga berfungs untuk mengatasi arus yang berlebih, karena sistem grounding ini
menyediakan level keselamatan baik kerusakan peralatan atau manusia
Sistem grounding berfungsi
sebagai sarana mengalirkan arus petir
yang menyebar ke segala arah ke dalam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam
perancangan sistem pentanahan adalah tidak timbulnya bahaya tegangan step dan
tegangan sentuh. Kriteria yang dituju dalam pembuatan sistem pentanahan adalah
bukannya rendahnya harga tahanan tanah akan tetapi dapat dihindarinya bahaya
seperti tersebut di depan.
Selain
itu, kondisi tanah yang bagus untuk grounding
adalah tanah yang basah. Grounding
untuk menyalurkan arus listrik imbas dari peralatan elektronik yang anda
lindungi dapat dibuat dengan cara membor tanah di tepi kantor anda sampai
kedalaman ditemukannya air. Masukanlah pipa ledeng ke dalam lubang tersebut.
Dalam mengerjakan pemboran tanah mintalah bantuan kepada tukang pembuat sumur
bor yang memiliki perangkat bor tanah yang lengkap.Pasanglah kabel tembaga
khusus ground, dengan dibagian ujungnya dipasang terlebih dahulu batang tembaga
sepanjang kurang lebih 1 - 1,5 meter.
Masukan
batang tembaga kedalam lubang sampai dasar lubang. Sisa kabel tembaga yang
masih tampak di bagian ujung lubang di permukaan tanah segera dihubungkan
dengan kabel ground yang berasal dari ruang kerja anda. Agar ujung kabel ground
t ersebut tidak goyang ada baiknya ujung lubang ground tersebut ditutup dengan
semen, sehingga hanya tampak ujung kabel tembaga saja diatasnya.
GAMBAR GROUNDING
B. SYARAT – SYARAT
SISTEM PENTANAHAN YANG EFEKTIF
1.
Tahanan pentanahan harus memenuhi
syarat yang di inginkan untuk suatu keperluan pemakaian
2.
Elektroda yang ditanam dalam tanah
harus :
Ø
Bahan Konduktor yang baik
Ø
Tahan Korosi
Ø
Cukup Kuat
3.
Elektroda harus mempunyai kontak
yang baik dengan tanah sekelilingnya.
4.
Tahanan pentanahan harus baik untuk
berbagai musim dalam setahun.
5.
Biaya pemasangan serendah mungkin.
C. SIFAT DAN JENIS-JENIS TANAH
TAHANAN JENIS TANAH (ρ)
Dari
rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang hemispherical R = ρ/2πr terlihat bahwa
tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya ρ. Untuk berbagai tempat
harga ρ ini tidak sama dan tergantung pada beberapa faktor :
- sifat geologi tanah
- Komposisi zat kimia dalam tanah
- Kandungan air tanah
- Temperatur tanah
- Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.
SIFAT GEOLOGI TANAH
Ini
merupakan faktor utama yang menentukan tahanan jenis tanah. Bahan dasar dari
pada tanah relatif bersifat bukan penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai
tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan quartz bersifat sebagai
insulator.
Tabel dibawah ini menunjukkan
harga-harga ( ρ ) dari berbagai jenis tanah.
No.
|
JENIS TANAH
|
TAHANAN JENIS TANAH( ohm.meter )
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Tanah yang mengandung air garam
Rawa
Tanah liat
Pasir Basah
Batu-batu kerikil basah
Pasir dan batu krikil kering
Batu
|
5 – 6
30
100
200
500
1000
3000
|
D. MACAM-MACAM ELEKTRODA
1.Elektroda
·
Terpisah (separate)
Fungsi dari pada elektroda pH sebagai elektroda
utama, sehingga jika ingin digunakan harus ada referensi dalam menggunakannya.
·
Gabung (combine)
Fungsi elektroda
utama yang direferensikan menjadi satu dalam elektroda, dan elektroda jenis ini yang biasanya sering di temui di
masyarakat.
2. Elektroda Logam:
·
Terpisah (separate)
a. elektroda potensiometri bila
dikombinasikan dengan elektroda dengan logam tunggal, bahan perak pada umumnya digunakan untuk
argentometri dan platina atau emas untuk titrasi .
b. elektroda dengan logam ganda digunakan
sebagai elektroda indicator pada voltametri atau amperometri, yang umum
digunakan pada penetapan kadar air metoda Karl Fischer.
·
Gabung (combine)
Elektroda gabung perak digunakan
untuk titrasi Argentometri dan elektroda gabung platina
atau emas untuk titrasi dan pengukuran reduksi-oksidasi.
3. Elektroda ion selektif
Elektroda ion bias terdeteksi ion-ion tertentu yang sesuai dengan
sensor atau membrannya, Yang umum dipakai untuk jenis membrane ini adalah
membrane gelas untuk ion H+ dan Na+, membrane Kristal untuk ion-ion Ca++, K+, NO4-, BF4- dan
Surfaktan.
4. Elektroda referensi
Fungsi elektroda yang menjadi referensi dari
elektroda utama. Elektroda referensi memberikan tegangan yang
konstan serta tidak mengandalkan dari komposisi larutan. Maka dari itu
dibuatlah konduktor logam yang ada kaitannya dengan garam,
logam itulah serta larutan yang menjadi komposisi tetapnya. Yang umum digunakan
sebagai elektrodareferensi adalah kalomel
(Hg/Hg2Cl2), elektroda referensi Hg/Hg2SO4 dan elektroda referensi Ag/AgCl.
5. Elektroda karbon
Elektroda ini berfungsi sebagai
elektroda utama pada pengukuran atau titrasi redoks. Atau sebagai elektroda
bantu dan elektroda referensi pada beberapa metode titrasi.
6. Sel-sel konduktifitas,
Terbagi menjadi 4 macam berdasarkan
fungsi dan konstruksinya yaitu:
1. Imersi, sel ini untuk pengukuran
konduktansi secara umum tetapi juga digunakan untuk titrasi
2.
Pipet, untuk pengukuran contoh yang
statis atau dinamis lambat
3. Titrasi, untuk pengukuran sebagai
alat bantu deteksi pada tittrasi
4.
Sel jones, untuk pengukuran contoh
yag mengalir dengan konduktifitas rendah sampai tinggi sekali.
5.
Sel-sel konduktifitas dilapisi oleh
platina hitam,agar permukaannya lebih peka terhadap ion-ion dalam contoh, juga
untuk menghindari efek polarisasi pada contoh dengan konduktifitas tinggi. Sel
konduktifitas jenis imersi dikelilingi oleh tabung gelas untuk mencegah
kesalahan pengukuran, karena pengukuran konduktifitas harus dengan volume
contoh yang tetap untuk menghindari perubahan distribusi ion-ion dalam larutan contoh
E. NILAI TAHANAN MENURUT PUIL
Grounding
adalah penghubung bagian-bagian peralatan listrik yang pada keadaan normal
tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara
bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian-bagian ini
dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi operasi,
baik kondisi normal maupun saat terjadinya gangguan (trouble).
Kontinuitas
penyaluran tenaga listrik sangat tergantung dari keandalan sistem groundingnya.
Sebuah bangunan gedung agar terhindar dari bahaya sambaran petir dibutuhkan
nilai tahanan grounding <5 ohm (PUIL 2000), sedangkan untuk grounding
peralatan-peralatan elekronika dibutuhkan nilai tahanan grounding <3 ohm
bahkan beberapa perangkat membutuhkan nilai tahanan grounding <1 ohm. Untuk
mendapatkan nilai tahanan grounding yang sekecil mungkin sangat sulit, karena
nilai tahanan grounding dipengaruhi beberapa factor seperti : jenis tanah,
jenis sistem grounding, suhu dan kelembaban, kandungan elektrolit tanah dan
lainlain.
Untuk
dapat memperkecil nilai tahanan grounding dapat dilakukan dengan penambahan zat
aditip pada tanah. Zat aditip tersebut dapat berupa garam, bentonit, air,
serbuk besi dan lain-lain. Namun zat aditif tersebut memiliki keterbatasan
umur. Zat aditif tidak dapat berfungsi dengan baik pada waktu yang cukup lama.
Sebuah sistem grounding harus dievaluasi setiap 6 bulan untuk mengetahui
kelayakan operasi sistem grounding untuk dapat dilanjutkan (PUIL,2000) akibat
penurunan kualitas tahanan grounding.
F. FAKTOR YANG MENENTUKAN TAHANAN PENTANAHAN
Tahanan
pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :
- Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke peralatan yang ditanahkan.
- Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
- Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Namun
demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan tetapi tahanan
kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai impedansi yang
tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi
lightningdischarge. Untuk menghindarinya, sambungan ini di usahakan dibuat
sependek mungkin.
Dari
ketiga faktor tersebut diatas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan
sekeliling elektroda atau dengan kata lain tahanan jenis tanah (ρ).
G. Jenis-Jenis Pentanahan (
Grounding)
Jenis-jenis
Pentanahan (Sistem Grounding)
- Sistim grounding/pentanahan perlu dimiliki pada suatu instalasi. Dalam
pemasangannya, sistim gorunding tersebut terbagi pada beberapa type tergantung
dari kebutuhan dan tingkat keamanan yang dibutuhkan serta regulasi yang berlaku
pada suatu wilayah yang kadang-kadang menetapkan type jenis pentanahan yang
hanya boleh digunakan pada daerah tersebut oleh pejabat berwenang. Ketika akan
mendesain suatu sistim instalasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
menentukan type pentanahan apa yang akan digunakan untuk instalasi tersebut.
Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistim pentanahan pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)
2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
3. TT (Double Terre)
4. TN-C (Terre Neutral – Combined)
5. IT (Isolated Terre)
Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.
TN-S (Terre Neutral - Separate)
Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistim pentanahan pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)
2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
3. TT (Double Terre)
4. TN-C (Terre Neutral – Combined)
5. IT (Isolated Terre)
Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.
TN-S (Terre Neutral - Separate)
Pada sebuah
sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung dengan bumi pada
satu titik saja, sehingga bagian netral pada sebuah instalasi konsumen
terhubung langsung dengan netral sumber listrik. Type ini cocok pada instalasi
yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada konsumen besar yang
memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk kebutuhan sendiri dan
instalsai/perlatan nya berdekatan dengan sumber energi tersebut (transformer).
TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
Sebuah sistem
TN-C-S, memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber
listrik) terhubung dengan bumi dan pembumian pada jarak tertentu disepanjang
saluran netral yang menuju konsumen, biasanya disebut sebagai Protective
Multiple Earthing (PME). Dengan sistim ini konduktor netral dapat berfungsi
untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang mungkin timbul disisi
konsumen (instlasi) kembali kesumber listrik. Pada sistim ini, instalasi
peralatan pada konsumen tinggal menghubungkan pentanahannya pada terminal
(saluran) yang telah disediakan oleh sumber listrik.
TT (Double Terre)
TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral
sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral pada sisi
konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan
koneksi mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok
untuk instalasi tersebut .
Daftar Pustaka